Pertanyaan ini yang pertama muncul yang kemudian sangat menarik untuk dibahas walaupun bukan lagi menjadi "Trending Topic" atau "Hot issues". Industry Revolution (IR 4.0) - Main Driving Forces begitu istilah yang digunakan. secara singkat Industry Revolution (IR 4.0) adalah trend di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber atau dengan istilah berbeda adalah Internet of Things (IoT).
Tentu banyak pendapat ahli yang berpendapat tentang Industry Revolution (IR 4.0) baik positive atau negative. sebagai contoh pandangan Negative (-) Mckinsey Global institute (2017) pada 2030 sebanyak 400 juta
sampai 800 juta
orang harus mencari pekerjaan baru,
karena digantikan mesin dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan memasuki revolusi industri 4.0 Indonesia akan kehilangan 50 Juta
peluang kerja. sedangkan berbeda dengan Menteri
Perindustrian
Airlangga
Hartarto yang berpendapat bahwa Revolusi industri 4.0 justru memberi kesempatan bagi
Indonesia untuk berinovasi. Revolusi yang fokus pada pengembangan ekonomi digital dan Pengembangan ekonomi digital adalah
pasar dan
bakat, dan
Indonesia memiliki keduanya. Ia tidak
sependapat bahwa
revolusi industri 4.0 akan mengurangi tenaga kerja,
sebaliknya malah meningkatkan
efisiensi.
Evolusi 1.0 - 4.0
Dimulai pada akhir abad ke 18 (1784) yang dikenal dengan IR. 1.0 dimana pada revolusi ini tumbuhnya mekanisasi &
energi berbasis uap dan
air dimana pencapaian tertinggi pada revolusi ini adalah mesin
uap - Solusi : Mechanical Production. Berlanjut pada abad ke 20 (1870) IR. 1.0 Mengalami revolusi menjadi IR. 2.0 dimana perubahan pada revolusi ini ditandai dengan berkembangnya energi listrik dan motor penggerak - Solusi : Mass Production. Hal ini terus berkembang sampai pada Awal mula Tahun 1970'an s.d 2011 dimana IR. 2.0 Mengalami perubahan menjadi IR. 3.0 dimana perubahan pada
revolusi ini
ditandai dengan tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi, serta otomatisasi. Solusi : Mass
Production
Automation. Hari ini sadar atau tanpa disadari kita telah berada di era IR. 4.0 hal ini ditandai dengan berkembangnya Internet of Thing (IoT), Meningkatnya "demand" akan teknologi secara "Real Time", Murah, Cepat & Berkualitas menuntut solusi & inovasi yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber.
Lalu Bagaimana Tantangan IR.4.0 dibidang K3
Berangkat dari fakta Keselamatan & Kesehatan Kerja di Tempat Kerja, ILO Mengeluarkan data 2.78 Juta - Orang Meninggal akibat Kecelakaan Kerja & Penyakit Akibat Kerja- Per Tahun & 374 Juta - Cidera & Penyakit tidak fatal akibat pekerjaan dan diantaranya menyebutkan tinggi angka absen akibat kejadian tersebut,
di Sektor Pertambangan Refer data dari KESDM : Angka FR & SR - 2018, FR : 0.21 & SR : 689.98 dengan jumlah kasus 18 Mati, 71 Cidera Berat & 52 Cidera Ringan. Jika dibandingkan dengan Angka FR & SR - 2017, FR : 0.40 & SR : 309.57 Maka terdapat penurunan angka kekerapan terjadi kasus kecelakaan akan tetapi perlu diperhatikan peningkatan angka SR dimana jumlah kasus kematian mengalami peningkatan dan memerlukan perhatian serius.
Hal Lain yang perlu diperhatikan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),
Tenaga Kerja Asing
(TKA), Unskill Labour, Kompetensi, Sertifikasi, penguasaan teknologi industri 4.0,
Mentalitas Millenial
(Newbie), Link
& Match, Pergesaran Otot – Teknologi, Budaya K3
& Sistem Manajeman
K3 dan Kompleksitas
Instrument.
“The
best way to predict the future is to create it.“
(Presiden
ke-16 AS, Abraham Lincoln)
Perkembangan teknologi yang begitu cepat dan pesat akan semakin meningkatkan kompleksitas sebuah sistem kerja & menuntut penguasaan teknologi tersebut yang dapat membuat potensi impact dari suatu "kegagalan" yang dihasilkan begitu parah.
Peluang terjadinya "Error" merupakan hal yang perlu diperhatikan didalam sebuah HSEMS pada era IR. 4.0 Baik : Kegagalan dalam Instalasi, Kegagalan dalam Operasional, Kegagalan didalam Interpretasi dan Kegagala dalam Perbaikan/Perawatan.
Pendekatan Management of risk inilah yang harus digunakan untuk kemudian melihat pola kegagalan dan mempersiapkan sistem kendali yang tepat sebagai fungsi "Prevention" & "Mitigation" dari kegagalan sebuah "Barrier" yang tidak dapat menjalankan fungsinya.
“ Paradoks” Mind
Set + Knowledge = Perception &
Mind Set + Competent = Safe Behavior
Revolusi Industri 4.0 lebih mengarah kepada
kemampuan manusia dalam menghadapi sistem kerja
yang kompleks dan
melibatkan banyak
instrumentasi sehingga Kemampuan manusia berdapatasi (Cognitive)
terhadap instrument tersebut merupakan
hal yg kritikal dalam Revolusi Industri 4.0 Terhadap K3 Interpretasi Benar
atau Salah dalam pengambilan keputusan tergantung dari
Cognitive tersebut, Karena
Cognitive adalah bagian
dari kemampuan adaptif (reliability) manusia.
Kemampuan Pekerja (Hal ini berbasis Kompetensi berbasis kinerja) untuk dapat menguasai teknologi dapat mengurangi risiko meningkatnya angka kegagalan/Kerugian akibat “Human Factor"
Baik disadari atau tidak kita semua telah bertransformasi kedalam era ini sehingga secara global perlunya :
- Peranan semua pihak untuk dapat melakukan Kolaborasi dengan pihak pemerintah dan industri untuk merancangan Program K3 Nasional;
- Membangun Kemitraan Strategis antara Dunia Kampus & Dunia Industri untuk Mencetak SDM Indonesia yang Berkualitas;
- Mendorong upaya Masifikasi pelatihan kerja dan sertifikasi profesi berbasis kompetensi;
- Mendorong Adopsi Teknologi berbasis Cyber, Contoh Dispatch Fleet Management System – Open Pit
- Mendorong “Revolusi Mental” dikalangan “Newbie” terkait dengan Peluang usaha di pertambangan melalui Sharing Season & Workshop
Referensi
- Sidney Dekker, Drift into Failure, 2011
- Terje Aven, Risk, Suprise, and Black Swain, 2014
- Paparan Roslinormansyah (WA), 2019
- Materi Paparan Tantangan IR.4.0 Bachtiar Lewai, 2019
Dont Forget to follow my Blog & Subscribe, Please :-)
Have a safe day's & keep working safely.
Best Regards,
Andry Kurniawan, SKM.,MKKK.
"Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ Safety not only about knowledge and how to manage risk it’s about needed because safety is everybody business",
More info: Andryzsafety@gmail.com CP : (+62)812-1966-2291.
Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar