Check This Out

Check This Out Bro & Sis

Jumat, 28 Februari 2014

Lindungi Tangan Anda / Protect your Hands

Menurut U. S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cedera tangan mencapai 1,080,000  kunjungan gawat darurat oleh pekerja per tahun di Amerika Serikat. Lebih dari 110.000 days-away dari pekerjaan  diperkirakan dari tangan dan jari luka. termasuk ketegangan dan cedera keseleo, 

menurut  U.S. Bureau of Labor Statistics (BLS). untuk informasi lanjut silahkan lihat http://www.bestglove.com/site/content/pdf/keepglovesondgroce.pdf

Tangan adalah organ yang sangat kompleks dengan begitu banyak sendi, ligamen, tendon dan saraf yang bekerja tidak hanya memiliki fungsi motorik tetapi juga sebagai sarana merespon sesuatu. di bidang konstruksi khususnya pekerjaan sipil dan pembesian cidera tangan sering kali terjadi walaupun ringan tetapi jangan pernah menganggap remeh "Bisa membahayakan jika tidak segera ditangani dengan baik karena merupakan organ dengan jaringan yang sangat rumit”



BETAPA PENTINGNYA TANGAN ANDA ?
LATIHAN PRAKTIS
Selipkan ibu jari anda pada telapak tangan
Sekarang silahkan anda coba ikat tali sepatu anda?

Bagaimana?

Tidak Mudah Bukan

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Center for Construction Research and Training (CPWR), Welch et al. terdapat 3000 kasus dimana penyebab utama dari cidera tangan adalah terpotong dan tertusuk benda dan jari serta tangan adalah bagian tubuh yang paling sering terjadi di antara para pekerja konstruksi dimana terdapat 1 1/3 kunjungan ruang gawat darurat dan 15% diantaranya adalah luka-luka amputasi, amputasi parsial, meremukka dan patah tulang.

Menurut U. S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Cedera tangan umumnya diakibatkan oleh luka tusukan dan biaya industri konstruksi yang dikeluarkan sebesar $ 382.000.000 setiap tahunnya angka cedera ini adalah yang kedua setelah kembali cedera keseleo U.S. Bureau of Labor Statistics (BLS), 70% pekerja yang mengalami cedera tangan tidak memakai sarung tangan dan Sisanya 30% pekerja terluka yangn tidak memakai sarung tangan, tapi mengalami luka karena sarung tangan yang tidak memadai, rusak atau salah untuk jenis bahaya ini. sehingga dasar ini bisa menjadi acuan terhadap kebutuhan perlindungan pada tangan anda.

berikut adalah beberapa gangguan dan keluhan yang dapat menimpa tangan anda diantaranya adalah:

  • Repetitive Strain Injury (RSI) Adalah cidera pada sistem muskuloskeletal dan saraf yang disebabkan melakukan pekerjaan yang berulang dengan pengerahan tenaga kuat, getaran, kompresi mekanik (menekan permukaan keras)
  • Trigger Finger Dapat terjadi karena perlukaan karena  penggunaan berlebihan  akibat  aktivitas berulang atau gerakan yang terus menerus (berulang) atau sering terjadi. Gerakan yang bersifat pengulangan berlebihan misalnya gerakan memeras, atau menggenggam peralatan, menggunakan peralatan.Gejala yang dirasakan biasanya rasa nyeri dan gerakan jari yang tidak mulus (popping sensations) , terkadang jari terkenci saat menekuk (lock down into the palm) , dapat juga terkunci pada posisi jari lurus (lock out straight).  
  • Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Carpal Tunnel Syndrome, disingkat CTS) adalah penyakit di pergelangan tangan karena saraf yang tertekan dan menimbulkan gejala nyeri, mati rasa, dan parestesia (kesemutan atau seperti terbakar). Saraf yang tertekan adalah saraf median yang terentang antara lengan bawah dan telapak tangan di dalam lorong karpal.
  • Patah Tulang  adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer S.C & Bare B.G, 2001) atau setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J, Roux G & Lockhart R, 2001).
beberapa gangguan dan keluhan pada tangan diatas disadur melalui : http://www.hd.co.id/info-kesehatan/pahami-cidera-tangan-berikut


Berikut penyebab paling umum terjadinya cidera tangan :
  1. Cedera tangan dapat dikaitkan dengan  kegiatan dengan menggunakan mesin/peralatan
  2. Cedera tangan dapat dikaitkan dengan kegiatan Penggunaan bahan atau material  dalam proses kerja
  3. Cedera tangan dapat dikaitkan dengan kegiatan Penggunaan Perkakas tangan yang tidak sesuai / rusak
Berikut penyebab paling umum terjadinya cidera tangan

  1. Kekuatan, gerakan berulang yang berlebihan, postur canggung, kontak dengan kondisi permukaan, iritasi kulit dari kontak dan paparan berbahaya zat, luka bakar dari kontak atau paparan listrik, bahan kimia dan zat panas, tusukan dari alat dan benda tajam lainnya, lecet, luka.
  2. Kurangnya Kesadaran akan bekerja dengan aman
  3. Mengabaikan Prosedur Keselamatan Kerja
  4. Menggunakan Peralatan  yang rusak dan dalam kondisi yang tidak aman
  5. Pemilihan peralatan yang tidak tepat
  6. Tidak Mempunyai pengetahuan tentang pekerjaan yang dilakukan
  7. Kecerobohan dan tingkah laku yang kurang aman, Over confindet : “Tidak akan Terjadi Pada diri Saya” , Take Shotcut :“Cara ini Lebih cepat dilakukan”, Stubborn  : “Saya sudah melakukan ini sebelum anda lahir

Cidera tangan harus segera dilaporkan dan diobati segera dan benar, untuk ditindak lanjuti karena ditakutkan terjadi komplikasi lebih lanjut.

Apakah anda memperhatikan tangan anda saat bekerja dengan menggunakan alat untuk menghindari cidera terpotong, terjepi, remuk, terbakar dan lainnya pada diri anda dan orang lain...

Berikut ini adalah tips untuk menjaga keselamatan tangan anda ?
  1. Tetaplah memperhatikan tangan Anda saat menggunakan peralatan – jangan terbagi perhatian dan berpaling
  2. Pastikan Anda menggunakan sarung tangan yang tepat untuk melindungi tangan Anda di semua aktifitas
  3. Jika ada resiko terlilit pada alat yang berputar, yang terbaik adalah tidak menggunakan sarung tangan – terutama sarung tangan yang longgar
  4. Membiasakan diri membawa sarung tangan sepanjang hari, sehingga selalu ada saat dibutuhkan
  5. Jangan pernah meletakkan tangan Anda di dekat titik pengangkatan atau di antara beban dan benda tetap

Cidera tangan sangat sering terjadi di project tapi mudah untuk dihindari dengan melaksanakan praktek kerja yang baik

Semoga Bermanfaat & Terima Kasih

Andry Kurniawan, SKM.,MKKK.
"Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ Safety not only about knowledge and how to manage risk it’s about needed because safety is everybody business",
More info: Andryzsafe@yahoo.com/Andryzsafety@gmail.com, CP : (+62)81219662291
Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme

Senin, 24 Februari 2014

Budaya Kepemimpinan / Leadership Culture

Menanamkan Budaya Kepemimpinan didalam Pelaksanaan kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Safety Leadership is "The process of defining the desired state, setting up the team to succeed,  and engaging inthe discretionary efforts that drive the safety value," which broadly boils down to "engaging in and maintaining behaviorsthat help others achieve our safety goals"


Telah diketahui bahwa kepemimpinan sangatlah penting dalam menciptakan suatu budaya yang mendukung dan memajukan kinerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang kuat di dalam suatu organisasi. Tidak mudah untuk membangun sebuah budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja sehingga diperlukan usaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari insiden dengan pelaksanaan keselamatan yang terstruktur, sistematis dan secara terus menerus melakukan peninjauan kembali terhadap apa yang telah dilakukan untuk pengendalian operasi yang lebih baik. Komitmen terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerjaakan berkontribusi terhadap peningkatan operasi, penurunan biaya dan peningkatan produktifitas. Komitmen dari Top Level Management merupakan katalisator utama dalam keterlibatan manajemen dan pertisipasi pekerja untuk mendukung pencapaian target objektif dari pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di suatu organisasi.

Seorang pemimpin dapat mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan atau target objektif yang diinginkan, transformational leader dapat membuat dampak positif pada sikap, perilaku dan kinerja organisasi. Perubahan suatu budaya perilaku yang aman dalam sebuah organisasi tidak akan dapat dilakukan secara efektif tanpa adanya perubahan terhadap kepemimpinan yang orientasinya berpihak pada penerapan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja. Banyak sekali konsep-konsep serta metode mengenai Kepemimpinan  yang telah dikembangkan berdasarkan pendekatan keilmuan yang berkembang dan digunakan sebagai pedoman dan acuan didalam menyusun sebuah program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang terukur untuk memperkecil angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Namun tidak semua dari program yang diaplikasikan mencapai target objektif yang telah ditentukan dikarenakan kesalahan didalam mengadopsi sebuah konsep dan metode mengenai kepemimpinan dalam kesehatan dan keselamatan kerja.

Pada dasarnya masing-masing konsep serta metode Kepimipinan dalam aspek K3 mempunyai kelebihan dan kekurangan didalam aplikasinya sehingga indikator yang digunakan didalam mengembangkan sebuah program Kesehatan dan Keselamatan Kerja sebaiknya tidak bersifat tunggal dalam menggambarkan permasalahan budaya pekerja sehingga melupakan indikator penting lainnya pada sebuah kerangka sistem . Hal ini dapat dilihat bahwa masih banyak orang berfikir faktor kesalahan manusia menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan. 

The Safety Culture of an organisation is the product of the individual and
group values, attitudes, perceptions, competencies and patterns of behaviour that determine the commitment to, and the style and proficiency of, an organisation’s health and safety management.

Lebih detail silahkan lihat : http://www.managementbriefs.com/_media/pdfs/safety_matters_chapter3.pdf


Dengan implementasi pengendalian ketat, Indikator terdepan (Lead Indicator) atau penentuan Key Performance Indeks (KPI) pada rencana pelaksanaan suatu program yang dilakukan secara teratur tidak hanya meningkatkan keyakinan manajemen tetapi juga suatu tindakan yang nyata yang dapat dilihat oleh pekerja terhadap komitmen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.


Meningkatan Fokus pada Prilaku yang AMAN
Program harusnya di fokuskan kepada "safe Behaviour" dengan cara mengembangkan "Safe Behaviour Influencer Framework"- kerangka kerja yang berisi program-program dan inisiatif penting:
  • Program pelatihan kesadaran berprilaku aman-dilakukan sebagai dukungan terhadap kegiatan-kegiatan beresiko tinggi sesuai dengan kualifikasi pekerja berdasarkan Training Matriks
  • Pengharapan untuk level staff senior-Sebuah program harusnya dikembangkan untuk Semua staf manajemen senior akan di evaluasi berdasarkan pendekatan/perilaku Safety Leadership menggunakan proses evaluasi terstruktur yang akan mengidentifikasi posisi mereka terkait benchmark leadership yang diharapkan.
  • Kampanye topik kritis-memperkenalan kampanye topik kritis, yang diluncurkan dalam program terstruktur dan inisiatif yang telah disetujui berdasarkan hasil prilaku yang diinginkan terkait dengan risiko-risiko utama
  • Alert Komik Pekerja topik kritis  (Critical Topic worke comic Alerts) serta video keselamatan-dikembangkannya komik dan video mengenai Alur cerita yang dikembangkan berdasarkan insiden nyata dengan pesan pesan kunci yang strategis dengan fokus pada hasil prilaku yang inginkan terkait dengan insiden tertentu.
  • Booklet (Identifikasi dan penilaian Bahaya)-dikembangkannya sebuah Kartu yang berfungsi untuk sebagai pengingat dalam merencanakan semua kegiatan kerja dan memastikan  bahwa pekerja memahami risiko yang ada dan mampu mengembangkan sistem kendali serta melakukan pengawasan secara terus menerus untuk memastikan semua proses sampai dengan pekerjaan utam mereka selesai harus dilakukan dengan aman.
  • Pengharapan dari staf Frontline-dikembangkannya 'safety Performance Expectations" meruapakan salah satu kunci dari penerapan kesehatan dan keselamatan kerja sesuai dengan peranan masing-masing pekerja 

Kompleksitas aplikasi konsep prilaku sehat dan selamat seharusnya bukan merupakan hambatan didalam mengembangkan sebuah program budaya kesehatan dan keselamatan kerja sehingga melalui komitmen terhadap implementasi budaya kepemimpinan akan memiliki dampak yang signifikan terhadap pandangan pekerja tentang komitmen manajemen terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.


Semoga Bermanfaat & Terima Kasih
Andry Kurniawan Amd SKM (MKKK) "Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ Safety not only about knowledge and how to manage risk it’s about needed because safety is everybody business", More information : Andryzsafe@yahoo.com/Andryzsafety@gmail.com/andry.kurniawan@halliburton.com
Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme

Bekerja Di Ruang Terbatas/ Working at Confined Space

Bekerja Di Ruang Terbatas

Minggu, 04/08/2013 01:34 WIB
Masuk ke Gorong-gorong di Pulogadung, 2 Pekerja Tewas Akibat Gas
Dua teknisi yang sedang bekerja masuk ke gorong-gorong di sekitaran Terminal Pulogadung ditemukan meninggal dunia. Diduga mereka lemas akibat menghirup gas berbahaya.

Sabtu, 22 Juni 2013 01:06 WIB | 1804 Views
Hirup Gas Beracun 4 warga Meninggal Dunia
Sukabumi (ANTARA News) Empat warga Kampung Limus, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi tewas,diduga akibat menghirup gas beracun saat berada di dalam sumur sedalam sekitar delapan meter

The Silent Killer....Take Your Life in Short Time....

Mengacu definisi yang dikeluarkan oleh OSHA 1910.146 dalam 
OSHA Glossary of Confined Space Terms and Definitions
Confined space means a space that:

  1. Is large enough and so configured that an employee can bodily enter and perform assigned work; and
  2. Has limited or restricted means for entry or exit (for example, tanks, vaults, and pits are spaces that may have limited means of entry.); and
  3. Is not designed for continuous employee occupancy.
Dari pendekatan definisi diatas saya coba interpretasikan sebagai suatu tempat yang memiliki konfigurasi yang cukup luas untuk seseorang melakukan aktifitas/melakukan pekerjaan didalamnya tetapi dengan ruang akses keluar masuk yang terbatas dalam konteks "baik pekerja, peralatan dan perlengkapannya yang masuk-keluar terbatas" dan didesain untuk pekerjaan yang sifatnya "temporary" atau sementara.

Jenis-Jenis Ruang Terbatas : Tangki, Vessels/Bejana, Manholes, Sewer, Silo, Hood/Hoppers, Bungker, Pipa, Selokan/ Parit, Terowongan, saluran pipa, Lubang dengan kedalaman min 1,5 m

Penggolongan Kategori di Ruang Terbatas  dibagi menjadi 3 Kategori diantaranya adalah :

Tahapan Pengendalian HOC Pada Pekerjaan di Ruang Terbatas :

Berdasarkan "PTW System" Sistem Ijin untuk Bekerja maka Confined Space dibedakan menjadi CS with PTW and CS Without PTW















Perlunya Ijin Kerja ketika melakukan Pekerjaan di Ruang Terbatas agar :
  • Memberikan informasi dan instruksi tertulis mengenai keadaan berbahaya yang harus dihindari, petugas dan peralatan pelindung keselamatan yang diperlukan.
  • Menjamin adanya persiapan yang benar sebelum pekerjaan dimulai.
  • Membatasi jenis pekerjaan dimana pembatasan tersebut akan mempengaruhi kebutuhan untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan.
  • Memberikan pemberitahuan yang cukup kepada semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.
  • Membagi  tanggung jawab  dengan  semua pihak menandatangani untuk memastikan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja dan lindungan lingkungan pada pekerjaan tersebut telah disetujui.
Tugas dan Tanggung Jawab :
Supervisor
  • Meyakinkan kecukupan proteksi tersedia untuk pekerja yang masuk dengan melakukan pemeriksaan LOTO dan semua bahaya sudah terisolasi dengan aman
  • Mendukung  petugas penunggu luar yang berwenang dalam pengendalian masuk ruang tertutup
  • Bertanggung jawab terhadap proses kegiatan bekerja di ruang terbatas baik sebelum masuk, pada saat berada didalam maupun setelah selesai
  • Meyakinkan semua personil yang terlibat memahami dan peduli terhadap bahaya dan risiko yang terkait dengan ruang tertutup
  • Mencegah orang tidak berwenang masuk kedalam ruang terbatas
Attendant
  • Memantau entrans saat pekerjaan berjalan dan saat masuk dan keluar serta meyakinkan keselamatan mereka, Attendant tidak boleh meninggalkan posnya apapun alasannya saat pekerja ada di dalam kecuali diganti oleh attendant yang berkualifikasi
  • Memantau kondisi atmosfer dalam ruang sebelum dan saat orang masuk
  • Memantau jalan masuk/keluar dari ruang tertutup
  • Menjadi pembantu tanggap darurat bila diperlukan
  • Menilai bahaya di dalam dan sekitar ruang, dan melakukan tindakan pada waktu yang sama
  • Menjaga catatan dari keperluan pekerjaan ruang tertutup, seperti hasil pengujian udara, personil yang masuk/keluar, dll.
Enterance
  • Pekerja dimana secara fisik masuk kedalam ruang tetutup untuk melaksanakan pekerjaan.
  • Memastikan bahwa ruang tertutup tersebut telah diventilasi, diisolasi, dikosongkan, atau membuat aman untuk masuk
  • Segera keluar ruang, tanpa bertanya, sesuai peringatan attendant, tidak peduli alasannya
  • Mengikuti semua aturan dan prosedur keselamatan yang diterapkan
  • Mampu melakukan isolasi terhadap sumbersumber energi yang  teridentifikasi sebelum melakukan pekerjaan
  • Memahami pekerjaan yang akan dilakukan dan prosedur yang diterapkan untuk pekerjaan tersebut
Potensi Bahaya di Ruang Terbatas :
  1. Kekurangan dan Kelebihan Oksigen
  2. Bahan Mudah Terbakar dan Meledak (Uap atau Debu dalam konsentrasi yang cukup)
  3. Bahan Beracun (Gas, Uap dan Fumes)
  4. Perangkap / Engulfment (Substansi cair atau padat yang tersimpan)
  5. Sumber –Sumber Energi  (Energi Mekanis dan Elektrik dari suatu peralatan atau sumber panas lainnya yang tidak terkendali)
Identifikasi udara dan gas berbahaya di Ruang Terbatas
O2(Oxygen) : < 19.5 Berdampak Pada Kesehatan, >23.5 Dapat dengan mudah Terbakar, Normal : 19%-23.5%.
Oksigen Defisiensi (Asphyxian)
Aspiksia Fisik dan Aspiksia Kimia
Kurangnya oksigen dalam Ruang Terbatas dapat diakibatkan oleh konsumsi atau perpindahan.
Konsumsi oxygen dapat terjadi selama : Pembakaran unsur flammable, Proses bakterial, seperti dalam proses fermentasi, Reaksi kimia seperti dalam pembentukan karat, konsentrasi oksigen dapat menurun karena intrusi nitrogen, las, grinding, oksidasi, sandblasting atau coating.


Volume Oksigen di udara lebih dari 23,5%.
1.Memicu kebakaran dan peledakan
2.Jangan pernah menggunakan O2 murni untuk ventilasi.
3.Jangan menyimpan tanki gas bertekanan

Bahan  Mudah terbakar dan Meledak
1) Lower Explosive Limit (LEL) : Jumlah prosentase minimun gas yang dibutuhkan untuk penyalaan
2) Upper Explosive Limit (UEL) : Jumlah presentase maksimum gas yang dibutuhkan untuk penyalaan


Untuk proses pembakaran, udara harus terdapat minimal  konsentrasi gas mudah terbakar atau menguap.  Jumlah (persentase volume) uap atau gas yang dapat terbakar (flammable gas) dalam  udara akan terbakar bila ada percikan api, diantara Lower Explosive Limit ( LEL) dan Upper Explosive Limit (UEL) Konsentrasi tersebut berada diatas 5% LEL dan dibawah 10% UEL CH4 Methane, maka pembakaran akan terjadi jika terdapat sumber pembakaran , seperti pencetus panas Jika campuran gas terbakar didalam confined space menjadi sangat berbahaya karena keterbatasan ruang untuk evakuasi level oksigen akan turung dengan cepat, Asap akan terkumpul didalam ruangan tersebut , Panas akan naik dengan cepat dan menyulitkan untuk evakuasi.

Untuk masing -masing jenis Gas (LEL-UEL)











Konsentrasi Paparan Gas
Time Weighted Average (TWA)
Nilai Ambang Batas suatu zat selama 8 jam sehari dalam 40 jam kerja per minggu, dimana diyakini bahwa hampir semua pekerja yang terpapar berulang – ulang tidak akan menderita efek yang merugikan
Short Term Exposure Limit (STEL)
Konsentrasi suatu zat  dimana para pekerja diijinkan terpapar secara terus menerus dalam waktu yang singkat tanpa mengalami  Iritasi;Kerusakan jaringan yang tidak bisa pulih kembali, Paparan pada STEL tidak boleh lebih dari 15 menit dan tidak boleh diulangi lebih dari 4 kali setiap hari, dengan selang waktu istirahat tidak boleh kurang dari 60 menit.
Peak Exposure Limit / TLV
Batas maksimum konsentrasi suatu zat yang dianggap tidak akan mempengaruhi kondisi seseorang (aman) yang secara analitis dapat dipraktekkan, yaitu tidak melampaui 15 menit. Konsentrasi ini tidak boleh dilampaui selama paparan kerja bagi zat – zat yang dapat menyebabkan iritasi dengan segera.

Contoh Jenis gas dengan TLV -TWA, TLV-STEL

Pengenalan Gas Berbahaya dalam Ruangan Terbatas
1. H2S (Hydrogen Sulfide)
H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk dari 2 unsur Hidrogen dan 1 unsur Sulfur.  Satuan ukur gas H2S adalah ppm ( part per milion ) atau %

Sifat Fisik dari H2S (Hydrogen Sulfide)
  • Berbau seperti telur busuk pada konsentrasi 0,13 – 30 ppm
  • Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit ) 4.3% sampai UEL ( Upper Explosive Limite )  46% dengan nyala api berwarna biru pada temperature 500 0F (260 0C)
  • Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S : 1.189 dan berat jenis udara : 1 ( 150C , 1 atm
  • H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100 ml air pada0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).

Karakteristik gas H2S diantaranya adalah
  • Merupakan jenis gas beracun dan Tidak berwarna
  • Gas yang bisa terbakarFlammable gas dengan nyala api biru, menghasilkan gas SO2 
  • Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara, sehingga gas H2S akan cenderung terkumpul di tempat / daerah yang rendah
  • H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam.

Batas kontaminasi H2S adalah nilai ambang batas yang dimaksudkan sebagai pedoman standar paparan H2S untuk dapat bekerja dengan selamat.Menurut ACGIH , TLV-TWA / Threshold Limit Value-Time Weighted Average : TLV – TWA  H2S : 10 ppm, TLV – STEL (Treshold Limit Value – Short Term Exposure Limit ) : TLV – STEL H2S : 15 PPM
American National Standards Institute (ANSI Standard No. Z37.2 1972)

2.CH(Methane) 
Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH4Pada suhu ruangan  dan tekanan standar metana adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, serta tidak beracun dan bersifat SANGAT MUDAH TERBAKAR

Metana mempunyai titik didih −161 °C (−257.8 °F) pada tekanan 1 atmosfer. Sebagai gas, metana hanya mudah terbakar bila konsentrasinya mencapai 5-15% di udara. Metana yang berbentuk cair tidak akan terbakar kecuali diberi tekanan tinggi (4-5 atmosfer).













3. C0  (Karbon Monoksida)
Carbon Monoxide dapat terbentuk pada pembakaran yang tidak sempurna dari material/bahan bakar yang mengandung carbon :Gas ini tidak berwarna, Tidak berbauLebih ringan dari masa jenis udara, Sangat beracun dan bersifat sangat mudah terbakar, Pengaruh hemoglobin yang ekstrim – 200 hingga 300 kali dari oksigen. Mengganti oksigen dan menyebabkan gangguan pernafasan
 
konsentrasi CO di dalam darah berkisar antara 0,2% sampai 1,0%, dan rata-rata sekitar 0,5%

Pengenalan Gas Berbahaya dalam Ruangan Terbatas



















Bahaya Fisik Terkait dengan Pekerjaan di Ruang Terbatas
Kebisingan
NAB 85 dBA untuk paparan 8 jam terus menerus
Kebisingan lebih dibolehkan namun dalam waktu yang lebih
Setiap kenaikan 3 dBA tingkat suara, paparan waktu harus dikurangi 50%.
Pengurangan kemampuan dengarberdampak dalam waktu yang lama
Tersedia Program Konservasi Pendengaran


Heat Stress


SumberSumber Energy yang  berbahaya
Saat terdapat sumber energi berbahaya yang berpotensi mempengaruhi konsentrasi tingkat atmosphere diruang terbatas (confined space), maka proseure isolasi harus di lakukan.

Tujuannya :
Mencegah masuknya material-material secara tidak sengaja ke dalam confine space melalui pipa, saluran udara(ventilasi), saluran pembuangan, ban berjalan (conveyor).

Mencegah pengaktifan atau penggunaan peralatan yang dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan dan keselamatan bagi orang yang sedang berkerja didalam ruang terbatas.
Jenisjenis Energi :Panas, Listrik , Tekanan dan Mekanikal

Pengujian Udara dalam Ruang Tertutup Harus Dilakukan:
Sebelum masuk bila ruangan kosong
Setelah  diventilasi selama 10 menit (Bila ventilasi diperlukan)
Minimal setiap jam dimana ijin kerja diperlukan untuk ruang tertutup
Atau lebih kerap, bilamana kondisi atau untuk jaminan karena keraguaN

Typical Confined Space, Vertical Access/ Ruang Tertutup Tipikal, Tempat masuk vertikal 
a) Pipa pengambilan contoh harus dapat mencapai dasar ruang terbatas (within 1 inch dari dasar)
b) Instrumen harus mengambil contoh setiap ketinggian
c) Instrument reading: 19.5% – 23.5% O2;  LEL below 0% and ½  of TLV / PEL on each level 


Irregular Shaped Confined Spaced Ruang tertutup tidak beraturan)
Teknik pengambilan sampling sama dengan tipe tipikal. Petugas Kompeten masuk ke dalam tanki dengan membawa instrumen untuk melakukan pengujian seluruh tempat (ruang)

Confined Space with Baffels (Ruang tertutup dengan Penyekat) Cara sampling sama dengan tipe tipikal. Tetapi tipe seperti ini tidak dirancang untuk dapat diventilasi degan baikPetugas Kompeten harus memasuki setiap kompartemen setelah dibebaskan, dan melakukan pengujian segmen berikutnya

Pendeteksian Gas Dengan Menggunakan Gas Detektor
Detektor gas digunakan untuk mendeteksi gas atau uap dan memberikan tanda alarm jika gas/uap tersebut mencapai level tertentu atau (Early Warning)

Gas yang umum dideteksi:
Oksigen (O2 )
Hydrogen Sulfida (H2S )
Carbon monoksida (CO)
Gas yang mudah menyala (Methane- CH4)
komponen utama : (3 Main Components)
Sensor, Pemancar (Transmitter) dan Modul kendali (Control Module)

Kalibrasi Unit (Unit Calibration)
Kalibrasi udara murni (Fresh Air Calibration)
Kalibrasi pengaturan posisi  nol(Zero Adjustment  Calibration)
Kalibrasi penyesuaian jangka waktu(Span Adjustment Calibration)
Ingat: Detektor gas HARUS dikalibrasi sebelum digunakan


Alat bantu Pernafas di dalam Ruang Terbatas
Self Contained Breathing Apparatus (SCBA)
JENIS SCBA
1.  Open Circuit (sirkulasi terbuka)Sistem kerja SCBA Open Circuit adalah operator menghirup udara yang ada di dalam tabung bertekanan dan menghembuskan nafas keluar melalui katup yang ada pada masker, sistem ini seperti manusia bernafas dengan normal namun sumber udara bukan dari udara bebas melainkan dari udara yang telah disimpan dalam tabung bertekanan. Secara umum SCBA terdiri dari 4 bagian utama yaitu : Cylinder (tabung), Back Plat, Lung Demand Valve (LDV), dan Full Face Mask.


2.  Close Circuit (sirkulasi tertutupSCBA type Close Circuit atau dikenal juga dengan CCBA (Close Circuit Breathing Apparatuss). Sistem kerja dari alat ini adalah operator bernafas menggunakan udara yang ada dalam unit CCBA kemudian nafas yang mengandung CO2 dihembuskan masuk kembali kedalam alat tersebut dan diolah di absorber menjadi O2, selanjutnya O2 tersebut di hirup kembali oleh operator dan hembusan nafas masuk kembali ke alat begitu seterusnya hingga bahan kimia yang ada di dalam absorber tidak dapat lagi mengubah CO2 menjadi O2.

PERHITUNGAN WAKTU PENGGUNAAN SCBA
Rumus pengunaan waktu SCBA sebagai berikut :Waktu penggunaan = volume botol (liter) x preasure (bar) / 40 liter/menit (40 liter/menit adalah kebutuhan udara rata-rata seseorang pada saat bekerja berat) contoh : diketahui volume botol 9 liter dan tekanan 300 bar, maka = 9 x 300 / 40 = 2700 / 40 = 67,5 menit. waktu penggunaan SCBA secara optimum adalah hasil perhitungan dikurangi 10 menit sebagai waktu sebelum pemakaian masker dan 10 menit waktu cadangan, sehingga dari contoh tersebut maka waktu optimumnya adalah 47,5 menit.

Bersambung di sesi Ke 2.....

Andry Kurniawan Amd SKM (MKKK) Lead of HSE Trainer - AEJ ID 229 Australian Embassy Compound Project"Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ Safety not only about knowledge and how to manage risk it’s about needed because safety is everybody business, More information : Andryzsafe@yahoo.com/ andry.kurniawan@Leighton.co.id; HP :081219662291

Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme

Check This Out (2)

Check This Out (3)