Check This Out

Check This Out Bro & Sis

Senin, 19 Februari 2018

Part#1 Pusat Pengendali Utama Pengeboran

Share Knowledge Dari DSV - HAL Henry Leonardo.
Part#1 Pusat Pengendali Utama Pengeboran.

Thank you in advance for your kind attention
See you on next video...
if any comment are welcome & If you need details information don’t hesitate to call me.

Dont Forget to follow my Blog & Subscribe, Please :-)

Have a safe day's & keep working safely.

Best Regards,
Andry Kurniawan, SKM.,MKKK.
"Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ Safety not only about knowledge and how to manage risk it’s about needed because safety is everybody business", 
More info: Andryzsafety@gmail.com CP : (+62)812-1966-2291.
Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme.

Permit To Work / Izin Kerja

Permit To Work / Izin Kerja merupakan elemen inti dari sistem kerja aman terpadu atau Integrated Safe System Of Work (ISSOW) dan merupakan bagian dari "front line barrier" yang bertujuan untuk mengurangi aktifitas yang tidak aman dilingkungan kerja kompleks. Izin Kerja merupakan bagian yang sangat penting didalam proses manajemen keselamatan.

PTW adalah "Key Barrier" dalam perlindungan antara "unwanted causes" dan "unwanted effects"

Definisi PTW menurut sumber Commercial Diving Projects Offshore, Diving at Work Regulations 1997, Approved Code of Practice (UK HSE L103), First Edition, 1998 adalah "Formal Written System" yang digunakan untuk mengendalikan jenis pekerjaan tertentu yang diidentifikasi melibatkan potensi risiko yang signifikan.

Perlu disadari bahwa Permit To Work / Izin Kerja "BUKAN" pengganti komprehensif "Risk Assessment" akan tetapi dokumen ini membantu memberikan konteks pengendalian risiko terhadap pekerjaan yang harus dilakukan. Studi yang dilakukan oleh UK HSE telah menunjukkan bahwa salah satu penyebab kecelakaan yang paling signifikan terkait kegiatan "Maintenance" di industri kimia Inggris adalah kegagalan didalam menerapkan sistem izin kerja efektif. "Common Failure" dalam menerapkan sistem kerja adalah kegagalan didalam mengikuti izin kerja atau prosedur pengelolaan isolasi dan penilaian risiko yang tidak sesuai dan tidak memadai untuk mengidentifikasi risiko & sistem kendali yang telah ditentukan. Selain daripada itu, Permit To Work / Izin Kerja merupakan sarana komunikasi antara "area owner authority", Supervisor  dan pekerja yang melaksanakan pekerjaan dan merupakan sarana untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas kerja untuk menghindari konflik seperti kegiatan pada "Simultaneous Operations".

Masih ingatkan tentang "Simultaneous Operations"?
Dua atau lebih operasi independen (seperti drilling, workover, wireline, facilities construction, dll.) Yang dilakukan di bawah pengendalian operasional umum dimana kegiatan dari satu operasi dapat mempengaruhi keselamatan personil, peralatan dan / atau lingkungan lainnya.

CATATAN:
Kegagalan untuk berkoordinasi dapat mengakibatkan benturan aktivitas potensial yang dapat menyebabkan kejadian atau keadaan yang tidak diinginkan.
Source: API  Bulletin 97, Well Construction Interface Document Guidelines, First Edition, December 2013. Global Standards untuk lebih lengkap silahkan lihat di http://www.iadclexicon.org/simultaneous-operations

Tentunya peranan Permit To Work / Izin Kerja secara akademisi  mendapatkan dukungan secara ilmiah sebagai "Key Barrier", salah kasus yang dijadikan bahan penelitian adalah kasus Piper Alpha yang diakibatkan kegagalan komunikasi terkait dengan "Permit To Work / Izin Kerja" pada Shift Handover.lalu muncul pertanyaan, Bagaimana bisa suatu kecelakaan terjadi padahal Permit To Work / Izin Kerja "Telah dibuat" atau ada "Keterlibatan PTW didalamnya"?

Banyak faktor yang perlu digali untuk mencari "root causes" dalam sebuah insiden, akan tetapi saya coba fokus kepada "
Permit To Work / Izin Kerja" dimana pada kondisi normal saya sangat setuju bahwa "Permit To Work / Izin Kerja" merupakan  "Key Barrier" dalam pencegahan kecelakaan kerja akan tetapi hal ini berbalik pada kondisi "REAL" dimana kegagalan "Permit To Work / Izin Kerja" sebagian besar dikarenakan ketidak-pahaman bagaimana cara mengimplementasikan "Permit To Work / Izin Kerja"

Sebagai sarana komunikasi perlu disadari "
Permit To Work / Izin Kerja" membutuhkan partisipasi akftif  dari semua pihak untuk menganalisis perkerjaan yang akan di eksekusi, "Mindset" ini yang kemudian hilang karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman terkait peranan "essential" dari penggunaan "Permit To Work / Izin Kerja" itu sendiri. Yang tidak terkalah pentingnya adalah peranan dari otoritas area yang ditunjuk mengkoordinasikan dan mengendalikan "Permit To Work / Izin Kerja". dimana peranan dari otoritas area akan memberikan gambaran umum tentang semua operasi yang sedang berjalan dan direncanakan di lokasi untuk menghindari bahaya yang disebabkan oleh aktivitas simultan. 

"
Permit To Work / Izin Kerja" tentunya tidak bisa "Speak Up" akan tetapi "Tool" ini dapat memberikan inisial informasi atau tanda awal dari sebuah gejala/fenomena/behaviour risk yang dapat mendorong terjadinya suatu kegagalan, diatas telah saya sebutkan bahwa "Permit To Work / Izin Kerja "BUKAN" pengganti komprehensif "Risk Assessment" artinya ketika sebuah "Task" akan dieksekusi, maka penilaian harus dilakukan untuk mengidentifikasi sifat dan bahaya serta faktor risiko yang terkait dengannya termasuk sistem kendali yang akan diperlukan untuk mengurangi tingkat risiko termasuk didalamnya adalah "Permit To Work / Izin Kerja".

Lalu Kapan "Permit To Work / Izin Kerja" DIGUNAKAN?Hukum dasarnya adalah "Permit To Work / Izin Kerja" harus dipertimbangkan kapan pun seharusnya melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi aspek keselamatan. Akan tetapi, beberapa penelitian dari para akademisi kemudian memberikan saran untuk tidak menerapkan sistem kerja untuk semua aktifitas dikarenakan melemahnya efektivitas dari "Permit To Work / Izin Kerja" itu sendiri. oleh karenanya, "Permit To Work / Izin Kerja" biasanya tidak diperlukan untuk pekerjaan rutin dengan accaptable risk, jadi normalnya di beberapa industri menggunakan "Permit To Work / Izin Kerja" untuk pekerjaan non-rutin dengan high potential risk contohnya maintenance, repair, inspection, testing, alteration, construction, dismantling, adaptation, modification, cleaning etc termasuk didalamnya "Simultaneous Operations".

Lalu Media apa yang DIGUNAKAN?Apapun media yang digunakan baik berbasis kertas atau elektronik, intinya adalah penggunaan dan jenis izin tertentu harus jelas untuk semua partisipan yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.

Bagaimana GAMBARAN UMUM "Permit To Work / Izin Kerja"Berikut ini saya coba kutip flow diagram ilustrasi mudah dari HSE Guidance on permit-to-work systems.
Untuk lebih lengkap anda bisa download referensi berikut:
HSE Guidance on permit-to-work systems.

Thank you in advance for your kind attention
if any comment are welcome & If you need details information don’t hesitate to call me.
Dont Forget to follow my Blog, 
Please :-)

Have a safe day's & keep working safely.

Best Regards,
Andry Kurniawan, SKM.,MKKK.
"Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ Safety not only about knowledge and how to manage risk it’s about needed because safety is everybody business", 
More info: Andryzsafety@gmail.com CP : (+62)812-1966-2291.Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme.

Check This Out (2)

Check This Out (3)