Check This Out

Check This Out Bro & Sis

Senin, 24 Februari 2014

Bekerja Di Ruang Terbatas/ Working at Confined Space

Bekerja Di Ruang Terbatas

Minggu, 04/08/2013 01:34 WIB
Masuk ke Gorong-gorong di Pulogadung, 2 Pekerja Tewas Akibat Gas
Dua teknisi yang sedang bekerja masuk ke gorong-gorong di sekitaran Terminal Pulogadung ditemukan meninggal dunia. Diduga mereka lemas akibat menghirup gas berbahaya.

Sabtu, 22 Juni 2013 01:06 WIB | 1804 Views
Hirup Gas Beracun 4 warga Meninggal Dunia
Sukabumi (ANTARA News) Empat warga Kampung Limus, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi tewas,diduga akibat menghirup gas beracun saat berada di dalam sumur sedalam sekitar delapan meter

The Silent Killer....Take Your Life in Short Time....

Mengacu definisi yang dikeluarkan oleh OSHA 1910.146 dalam 
OSHA Glossary of Confined Space Terms and Definitions
Confined space means a space that:

  1. Is large enough and so configured that an employee can bodily enter and perform assigned work; and
  2. Has limited or restricted means for entry or exit (for example, tanks, vaults, and pits are spaces that may have limited means of entry.); and
  3. Is not designed for continuous employee occupancy.
Dari pendekatan definisi diatas saya coba interpretasikan sebagai suatu tempat yang memiliki konfigurasi yang cukup luas untuk seseorang melakukan aktifitas/melakukan pekerjaan didalamnya tetapi dengan ruang akses keluar masuk yang terbatas dalam konteks "baik pekerja, peralatan dan perlengkapannya yang masuk-keluar terbatas" dan didesain untuk pekerjaan yang sifatnya "temporary" atau sementara.

Jenis-Jenis Ruang Terbatas : Tangki, Vessels/Bejana, Manholes, Sewer, Silo, Hood/Hoppers, Bungker, Pipa, Selokan/ Parit, Terowongan, saluran pipa, Lubang dengan kedalaman min 1,5 m

Penggolongan Kategori di Ruang Terbatas  dibagi menjadi 3 Kategori diantaranya adalah :

Tahapan Pengendalian HOC Pada Pekerjaan di Ruang Terbatas :

Berdasarkan "PTW System" Sistem Ijin untuk Bekerja maka Confined Space dibedakan menjadi CS with PTW and CS Without PTW















Perlunya Ijin Kerja ketika melakukan Pekerjaan di Ruang Terbatas agar :
  • Memberikan informasi dan instruksi tertulis mengenai keadaan berbahaya yang harus dihindari, petugas dan peralatan pelindung keselamatan yang diperlukan.
  • Menjamin adanya persiapan yang benar sebelum pekerjaan dimulai.
  • Membatasi jenis pekerjaan dimana pembatasan tersebut akan mempengaruhi kebutuhan untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan.
  • Memberikan pemberitahuan yang cukup kepada semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.
  • Membagi  tanggung jawab  dengan  semua pihak menandatangani untuk memastikan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja dan lindungan lingkungan pada pekerjaan tersebut telah disetujui.
Tugas dan Tanggung Jawab :
Supervisor
  • Meyakinkan kecukupan proteksi tersedia untuk pekerja yang masuk dengan melakukan pemeriksaan LOTO dan semua bahaya sudah terisolasi dengan aman
  • Mendukung  petugas penunggu luar yang berwenang dalam pengendalian masuk ruang tertutup
  • Bertanggung jawab terhadap proses kegiatan bekerja di ruang terbatas baik sebelum masuk, pada saat berada didalam maupun setelah selesai
  • Meyakinkan semua personil yang terlibat memahami dan peduli terhadap bahaya dan risiko yang terkait dengan ruang tertutup
  • Mencegah orang tidak berwenang masuk kedalam ruang terbatas
Attendant
  • Memantau entrans saat pekerjaan berjalan dan saat masuk dan keluar serta meyakinkan keselamatan mereka, Attendant tidak boleh meninggalkan posnya apapun alasannya saat pekerja ada di dalam kecuali diganti oleh attendant yang berkualifikasi
  • Memantau kondisi atmosfer dalam ruang sebelum dan saat orang masuk
  • Memantau jalan masuk/keluar dari ruang tertutup
  • Menjadi pembantu tanggap darurat bila diperlukan
  • Menilai bahaya di dalam dan sekitar ruang, dan melakukan tindakan pada waktu yang sama
  • Menjaga catatan dari keperluan pekerjaan ruang tertutup, seperti hasil pengujian udara, personil yang masuk/keluar, dll.
Enterance
  • Pekerja dimana secara fisik masuk kedalam ruang tetutup untuk melaksanakan pekerjaan.
  • Memastikan bahwa ruang tertutup tersebut telah diventilasi, diisolasi, dikosongkan, atau membuat aman untuk masuk
  • Segera keluar ruang, tanpa bertanya, sesuai peringatan attendant, tidak peduli alasannya
  • Mengikuti semua aturan dan prosedur keselamatan yang diterapkan
  • Mampu melakukan isolasi terhadap sumbersumber energi yang  teridentifikasi sebelum melakukan pekerjaan
  • Memahami pekerjaan yang akan dilakukan dan prosedur yang diterapkan untuk pekerjaan tersebut
Potensi Bahaya di Ruang Terbatas :
  1. Kekurangan dan Kelebihan Oksigen
  2. Bahan Mudah Terbakar dan Meledak (Uap atau Debu dalam konsentrasi yang cukup)
  3. Bahan Beracun (Gas, Uap dan Fumes)
  4. Perangkap / Engulfment (Substansi cair atau padat yang tersimpan)
  5. Sumber –Sumber Energi  (Energi Mekanis dan Elektrik dari suatu peralatan atau sumber panas lainnya yang tidak terkendali)
Identifikasi udara dan gas berbahaya di Ruang Terbatas
O2(Oxygen) : < 19.5 Berdampak Pada Kesehatan, >23.5 Dapat dengan mudah Terbakar, Normal : 19%-23.5%.
Oksigen Defisiensi (Asphyxian)
Aspiksia Fisik dan Aspiksia Kimia
Kurangnya oksigen dalam Ruang Terbatas dapat diakibatkan oleh konsumsi atau perpindahan.
Konsumsi oxygen dapat terjadi selama : Pembakaran unsur flammable, Proses bakterial, seperti dalam proses fermentasi, Reaksi kimia seperti dalam pembentukan karat, konsentrasi oksigen dapat menurun karena intrusi nitrogen, las, grinding, oksidasi, sandblasting atau coating.


Volume Oksigen di udara lebih dari 23,5%.
1.Memicu kebakaran dan peledakan
2.Jangan pernah menggunakan O2 murni untuk ventilasi.
3.Jangan menyimpan tanki gas bertekanan

Bahan  Mudah terbakar dan Meledak
1) Lower Explosive Limit (LEL) : Jumlah prosentase minimun gas yang dibutuhkan untuk penyalaan
2) Upper Explosive Limit (UEL) : Jumlah presentase maksimum gas yang dibutuhkan untuk penyalaan


Untuk proses pembakaran, udara harus terdapat minimal  konsentrasi gas mudah terbakar atau menguap.  Jumlah (persentase volume) uap atau gas yang dapat terbakar (flammable gas) dalam  udara akan terbakar bila ada percikan api, diantara Lower Explosive Limit ( LEL) dan Upper Explosive Limit (UEL) Konsentrasi tersebut berada diatas 5% LEL dan dibawah 10% UEL CH4 Methane, maka pembakaran akan terjadi jika terdapat sumber pembakaran , seperti pencetus panas Jika campuran gas terbakar didalam confined space menjadi sangat berbahaya karena keterbatasan ruang untuk evakuasi level oksigen akan turung dengan cepat, Asap akan terkumpul didalam ruangan tersebut , Panas akan naik dengan cepat dan menyulitkan untuk evakuasi.

Untuk masing -masing jenis Gas (LEL-UEL)











Konsentrasi Paparan Gas
Time Weighted Average (TWA)
Nilai Ambang Batas suatu zat selama 8 jam sehari dalam 40 jam kerja per minggu, dimana diyakini bahwa hampir semua pekerja yang terpapar berulang – ulang tidak akan menderita efek yang merugikan
Short Term Exposure Limit (STEL)
Konsentrasi suatu zat  dimana para pekerja diijinkan terpapar secara terus menerus dalam waktu yang singkat tanpa mengalami  Iritasi;Kerusakan jaringan yang tidak bisa pulih kembali, Paparan pada STEL tidak boleh lebih dari 15 menit dan tidak boleh diulangi lebih dari 4 kali setiap hari, dengan selang waktu istirahat tidak boleh kurang dari 60 menit.
Peak Exposure Limit / TLV
Batas maksimum konsentrasi suatu zat yang dianggap tidak akan mempengaruhi kondisi seseorang (aman) yang secara analitis dapat dipraktekkan, yaitu tidak melampaui 15 menit. Konsentrasi ini tidak boleh dilampaui selama paparan kerja bagi zat – zat yang dapat menyebabkan iritasi dengan segera.

Contoh Jenis gas dengan TLV -TWA, TLV-STEL

Pengenalan Gas Berbahaya dalam Ruangan Terbatas
1. H2S (Hydrogen Sulfide)
H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk dari 2 unsur Hidrogen dan 1 unsur Sulfur.  Satuan ukur gas H2S adalah ppm ( part per milion ) atau %

Sifat Fisik dari H2S (Hydrogen Sulfide)
  • Berbau seperti telur busuk pada konsentrasi 0,13 – 30 ppm
  • Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit ) 4.3% sampai UEL ( Upper Explosive Limite )  46% dengan nyala api berwarna biru pada temperature 500 0F (260 0C)
  • Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S : 1.189 dan berat jenis udara : 1 ( 150C , 1 atm
  • H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100 ml air pada0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).

Karakteristik gas H2S diantaranya adalah
  • Merupakan jenis gas beracun dan Tidak berwarna
  • Gas yang bisa terbakarFlammable gas dengan nyala api biru, menghasilkan gas SO2 
  • Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara, sehingga gas H2S akan cenderung terkumpul di tempat / daerah yang rendah
  • H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam.

Batas kontaminasi H2S adalah nilai ambang batas yang dimaksudkan sebagai pedoman standar paparan H2S untuk dapat bekerja dengan selamat.Menurut ACGIH , TLV-TWA / Threshold Limit Value-Time Weighted Average : TLV – TWA  H2S : 10 ppm, TLV – STEL (Treshold Limit Value – Short Term Exposure Limit ) : TLV – STEL H2S : 15 PPM
American National Standards Institute (ANSI Standard No. Z37.2 1972)

2.CH(Methane) 
Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH4Pada suhu ruangan  dan tekanan standar metana adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, serta tidak beracun dan bersifat SANGAT MUDAH TERBAKAR

Metana mempunyai titik didih −161 °C (−257.8 °F) pada tekanan 1 atmosfer. Sebagai gas, metana hanya mudah terbakar bila konsentrasinya mencapai 5-15% di udara. Metana yang berbentuk cair tidak akan terbakar kecuali diberi tekanan tinggi (4-5 atmosfer).













3. C0  (Karbon Monoksida)
Carbon Monoxide dapat terbentuk pada pembakaran yang tidak sempurna dari material/bahan bakar yang mengandung carbon :Gas ini tidak berwarna, Tidak berbauLebih ringan dari masa jenis udara, Sangat beracun dan bersifat sangat mudah terbakar, Pengaruh hemoglobin yang ekstrim – 200 hingga 300 kali dari oksigen. Mengganti oksigen dan menyebabkan gangguan pernafasan
 
konsentrasi CO di dalam darah berkisar antara 0,2% sampai 1,0%, dan rata-rata sekitar 0,5%

Pengenalan Gas Berbahaya dalam Ruangan Terbatas



















Bahaya Fisik Terkait dengan Pekerjaan di Ruang Terbatas
Kebisingan
NAB 85 dBA untuk paparan 8 jam terus menerus
Kebisingan lebih dibolehkan namun dalam waktu yang lebih
Setiap kenaikan 3 dBA tingkat suara, paparan waktu harus dikurangi 50%.
Pengurangan kemampuan dengarberdampak dalam waktu yang lama
Tersedia Program Konservasi Pendengaran


Heat Stress


SumberSumber Energy yang  berbahaya
Saat terdapat sumber energi berbahaya yang berpotensi mempengaruhi konsentrasi tingkat atmosphere diruang terbatas (confined space), maka proseure isolasi harus di lakukan.

Tujuannya :
Mencegah masuknya material-material secara tidak sengaja ke dalam confine space melalui pipa, saluran udara(ventilasi), saluran pembuangan, ban berjalan (conveyor).

Mencegah pengaktifan atau penggunaan peralatan yang dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan dan keselamatan bagi orang yang sedang berkerja didalam ruang terbatas.
Jenisjenis Energi :Panas, Listrik , Tekanan dan Mekanikal

Pengujian Udara dalam Ruang Tertutup Harus Dilakukan:
Sebelum masuk bila ruangan kosong
Setelah  diventilasi selama 10 menit (Bila ventilasi diperlukan)
Minimal setiap jam dimana ijin kerja diperlukan untuk ruang tertutup
Atau lebih kerap, bilamana kondisi atau untuk jaminan karena keraguaN

Typical Confined Space, Vertical Access/ Ruang Tertutup Tipikal, Tempat masuk vertikal 
a) Pipa pengambilan contoh harus dapat mencapai dasar ruang terbatas (within 1 inch dari dasar)
b) Instrumen harus mengambil contoh setiap ketinggian
c) Instrument reading: 19.5% – 23.5% O2;  LEL below 0% and ½  of TLV / PEL on each level 


Irregular Shaped Confined Spaced Ruang tertutup tidak beraturan)
Teknik pengambilan sampling sama dengan tipe tipikal. Petugas Kompeten masuk ke dalam tanki dengan membawa instrumen untuk melakukan pengujian seluruh tempat (ruang)

Confined Space with Baffels (Ruang tertutup dengan Penyekat) Cara sampling sama dengan tipe tipikal. Tetapi tipe seperti ini tidak dirancang untuk dapat diventilasi degan baikPetugas Kompeten harus memasuki setiap kompartemen setelah dibebaskan, dan melakukan pengujian segmen berikutnya

Pendeteksian Gas Dengan Menggunakan Gas Detektor
Detektor gas digunakan untuk mendeteksi gas atau uap dan memberikan tanda alarm jika gas/uap tersebut mencapai level tertentu atau (Early Warning)

Gas yang umum dideteksi:
Oksigen (O2 )
Hydrogen Sulfida (H2S )
Carbon monoksida (CO)
Gas yang mudah menyala (Methane- CH4)
komponen utama : (3 Main Components)
Sensor, Pemancar (Transmitter) dan Modul kendali (Control Module)

Kalibrasi Unit (Unit Calibration)
Kalibrasi udara murni (Fresh Air Calibration)
Kalibrasi pengaturan posisi  nol(Zero Adjustment  Calibration)
Kalibrasi penyesuaian jangka waktu(Span Adjustment Calibration)
Ingat: Detektor gas HARUS dikalibrasi sebelum digunakan


Alat bantu Pernafas di dalam Ruang Terbatas
Self Contained Breathing Apparatus (SCBA)
JENIS SCBA
1.  Open Circuit (sirkulasi terbuka)Sistem kerja SCBA Open Circuit adalah operator menghirup udara yang ada di dalam tabung bertekanan dan menghembuskan nafas keluar melalui katup yang ada pada masker, sistem ini seperti manusia bernafas dengan normal namun sumber udara bukan dari udara bebas melainkan dari udara yang telah disimpan dalam tabung bertekanan. Secara umum SCBA terdiri dari 4 bagian utama yaitu : Cylinder (tabung), Back Plat, Lung Demand Valve (LDV), dan Full Face Mask.


2.  Close Circuit (sirkulasi tertutupSCBA type Close Circuit atau dikenal juga dengan CCBA (Close Circuit Breathing Apparatuss). Sistem kerja dari alat ini adalah operator bernafas menggunakan udara yang ada dalam unit CCBA kemudian nafas yang mengandung CO2 dihembuskan masuk kembali kedalam alat tersebut dan diolah di absorber menjadi O2, selanjutnya O2 tersebut di hirup kembali oleh operator dan hembusan nafas masuk kembali ke alat begitu seterusnya hingga bahan kimia yang ada di dalam absorber tidak dapat lagi mengubah CO2 menjadi O2.

PERHITUNGAN WAKTU PENGGUNAAN SCBA
Rumus pengunaan waktu SCBA sebagai berikut :Waktu penggunaan = volume botol (liter) x preasure (bar) / 40 liter/menit (40 liter/menit adalah kebutuhan udara rata-rata seseorang pada saat bekerja berat) contoh : diketahui volume botol 9 liter dan tekanan 300 bar, maka = 9 x 300 / 40 = 2700 / 40 = 67,5 menit. waktu penggunaan SCBA secara optimum adalah hasil perhitungan dikurangi 10 menit sebagai waktu sebelum pemakaian masker dan 10 menit waktu cadangan, sehingga dari contoh tersebut maka waktu optimumnya adalah 47,5 menit.

Bersambung di sesi Ke 2.....

Andry Kurniawan Amd SKM (MKKK) Lead of HSE Trainer - AEJ ID 229 Australian Embassy Compound Project"Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ Safety not only about knowledge and how to manage risk it’s about needed because safety is everybody business, More information : Andryzsafe@yahoo.com/ andry.kurniawan@Leighton.co.id; HP :081219662291

Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Check This Out (2)

Check This Out (3)