Check This Out

Check This Out Bro & Sis

Minggu, 21 Juni 2015

Health Tools


Semoga Bermanfaat & Terima Kasih
Andry Kurniawan Amd SKM (MKKK) "Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ Safety not only about knowledge and how to manage risk it’s about needed because safety is everybody business", More information : Andryzsafe@yahoo.com/Andryzsafety@gmail.com/andry.kurniawan@halliburton.com
CP (+62)81219662291
Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme

Pengendalian Kolesterol : 3 Tips Melawan Kolesterol Tinggi

Ditulis oleh: dr. Alvin Nursalim 
Anggota Redaksi Medis Kedokteran Umum KlikDokter.com

Pola hidup modern saat ini menyebabkan banyak orang jatuh ke dalam kondisi gangguan kadar lemak tubuh. Pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik  memiliki pengaruh yang besar terhadap terjadinya gangguan lemak tubuh. Gangguan lemak tubuh dikenal juga dengan istilah dislipidemia. Terdapat beberapa parameter lemak yang dijadikan acuan, diantaranya kolesterol total dan kolesterol LDL. Kadar kolesterol total yang disarankan adalah dibawah 200 mg/dl. Sedangkan kadar LDL yang disarankan adalah dibawah 100 mg/dl. Namun, bagaimana jika kadar lemak Anda berada di atas nilai anjuran? 

Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

1. Berpola Makan Sehat
Perubahan pola hidup merupakan langkah awal yang dianjurkan untuk semua pasien dislipidemia. Pola hidup yang sehat terdiri dari pola makan yang baik dan olah raga teratur. Peran nutrisi dalam pencegahan kardiovakular telah terbukti. Serat yang terkandung dalam buah, sayur dan sereal gandum memiliki efek menurunkan kolesterol. Pasien dislipidemia disarankan untuk mengurangi konsumsi lemak tersaturasi, lemak trans dan alkohol.
Penurunan berat badan juga berpengaruh terhadap keadaan lemak seseorang. Pada individu yang gemuk, penurunan berat badan sebesar 10 kg berhubungan dengan penurunan kadar LDL sebesar 8 mg/dl. Adapun pola diet yang dianjurkan untuk penyandang dislipidemia:
  • Karbohidrat 50-60 % dari total kebutuhan kalori, Sebesar 85% adalah karbohidrat kompleks (nasi, sayur dan buah), ditambah  2- 3 porsi sayur, 2- 3 porsi buah.
  • Protein 15-20%, dengan perbandingan protein hewani : nabati = 1:1, terutama ikan, tempe atau tahu.
  • Lemak <30%, dengan penggunaan minimal dari minyak trans, seperti margarin. Makanan tinggi kolesterol seperti jeroan, otak, dan kuning telur harus dikurangi (<300mg/hari).

2. Olahraga
Peningkatan aktivitas fisik dapat memperbaiki keadaan lemak Anda, dan dapat menurunkan berat badan. Olahraga dapat dilakukan 3-5x perminggu dengan durasi 30-45 menit setiap latihan. Olahraga aerobik dengan target denyut jantung 70-85% denyut jantung maksimal disarankan.

Denyut jantung maksimal didapat dengan menggunakan formula 220-umur. Selain pola makan yang sehat dan olahraga, pasien juga harus berhenti merokok. Jenis olahraga yang dapat Anda lakukan adalah olahraga aerobik seperti berlari dan berenang.

3. Obat-obatan
Anda tidak perlu takut dengan obat-obatan. Jika perubahan pola hidup yang maksimal tidak memberikan manfaat yang bermakna, maka dapat dipertimbangkan obat-obatan untuk membantu menurunkan kadar lemak Anda.

Terdapat banyak jenis pengobatan dislipidemia yang beredar. Pemilihan obat yang tepat harus dilakukan oleh dokter, berdasarkan tipe gangguan lemak dari masing-masing individu.

Semoga Bermanfaat & Terima Kasih
Andry Kurniawan Amd SKM (MKKK) "Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ Safety not only about knowledge and how to manage risk it’s about needed because safety is everybody business", 
More information : Andryzsafe@yahoo.com/Andryzsafety@gmail.com/andry.kurniawan@halliburton.com
CP : (+62)81219662291
Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme

Turunkan Risiko Penyakit Jantung dengan Berpuasa



Berpuasa selama sebulan penuh selama 10 hingga 12 jam pada bulan Ramadan telah diteliti memberikan banyak manfaat bagi tubuh, salah satunya adalah jantung sehat. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko mengidap penyakit jantung seperti kolesterol, kegemukan, diabetes melitus, tekanan darah tinggi, dan merokok, dapat dicegah dengan menunaikan ibadah puasa. Bagaimana mekanismenya? 
Ketika tubuh kekurangan karbohidrat sebagai sumber energi, maka ia akan mencari sumber energi cadangan lainnya, yaitu lemak. Dengan demikian, lemak membandel yang menumpuk di dalam tubuh dapat dihancurkan. Berbagai penelitian yang dilakukan telah mengonfirmasi hal ini. Didapatkan penurunan kadar kolesterol total sebesar 8%, trigliserida sebesar 30%, dan LDL sebesar 11%. Ditambah lagi, terdapat peningkatan HDL (kolesterol baik) sebesar 14,3%Selain mendapatkan pahala, berpuasa juga dapat dijadikan sebagai ajang diet yang sehat – terbukti dengan didapatkannya penurunan berat badan rata-rata sebesar 2,6%.
Tidak hanya ampuh dalam menurunkan kolesterol, berpuasa selama Ramadan ternyata juga bermanfaat positif untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan memperbaiki profil gula darah penyandang diabetes. Bagaimana bisa?

Berbagai penelitian mendapatkan penurunan gula darah puasa (GDP) dan gula darah sewaktu (GDS), sementara kadar insulin ditemukan mengalami peningkatan. Kontrol gula darah tiga bulan pun didapatkan membaik, yang ditandai dengan penurunan kadar HbA1C.
Selama Ramadan, umat Muslim juga ditantang untuk puasa merokok sejak matahari terbit hingga terbenam. Dengan demikian, diharapkan bulan suci ini dapat menjadi awal untuk usaha berhenti merokok – yang tentunya akan sangat baik bagi kesehatan jantung.
Namun, untuk mendapatkan berbagai manfaat tersebut Anda harus tetap menjaga jenis dan jumlah makanan yang disantap – terutama saat berbuka. Setelah seharian menahan lapar, saat yang ditunggu-tunggu tentunya adalah waktu berbuka puasa. Namun sering kali karena sudah terlalu lapar, sebagian orang menjadi lupa diri saat menyantap makanan saat berbuka. Jika sudah demikian, biasanya makanan berlemak dan berkalori tinggilah yang dipilih. Oleh karena itu, Anda sangat disarankan untuk memilih makanan sehat untuk sahur dan berbuka, seperti memperbanyak konsumsi ikan, kacang-kacangan, sayur, dan buah-buahan. Sementara itu, makanan yang digoreng, bersantan, berlemak, manis, dan berkalori tinggi harus dibatasi. 

Ditulis oleh:
dr. Karin Wiradarma (Anggota Redaksi Medis Kedokteran Umum)

Semoga Bermanfaat & Terima Kasih
Andry Kurniawan Amd SKM (MKKK) "Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ Safety not only about knowledge and how to manage risk it’s about needed because safety is everybody business", 
More information : Andryzsafe@yahoo.com/Andryzsafety@gmail.com/andry.kurniawan@halliburton.com
CP : (+62)81219662291
Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme


Check This Out (2)

Check This Out (3)