Check This Out

Check This Out Bro & Sis

Minggu, 13 Agustus 2017

Bekerja di Atas Ketinggian / Working at Height - Part 2

Lanjutan - Bekerja di Atas Ketinggian Part 1


Peraturan OSHA (29 CFR 1926.500-503) mengharuskan Anda melakukan tindakan pencegahan khusus untuk melindungi karyawan yang bekerja di tempat yang tinggi. Berikut adalah garis besar dari apa OSHA (dan praktik sederhana yang baik) yang dibutuhkan untuk menghindari jatuh dari ketinggian.
Ketika suatu pekerjaan berpontesi menghasilkan risiko seperti terjatuh dari ketinggian  lebih dari sama dengan 6 feet/ 1.8 meter atau dari tepi yang tidak terlindungi, Maka salah satu standard yang menjadi acuan saya adalah OSHA yang memberikan persyaratan untuk menggunakan satu atau lebih dari tiga sistem pencegahan jatuh/ primary fall prevention systems yaitu dengan menggunakan sistem guardrail, safety net system, atau sistem personal fall arrest system untuk melindungi pekerja.

Pagar pembatas umumnya mempunyai tinggi 42 inches/ 1.04 meter dan harus mampu menahan kekuatan minimal 200 pounds/ 90.72 kg/0.88kN. & jika tidak ada dinding atau tembok pembatas minimal setinggi 21 inches/0.53 meter yang melindung bagian tepi, maka anda harus memasang midrails atau screen antara top rails dan working platform untuk mencegah jatuh.

Midrails,screens, mesh, intermediate vertical members, solid panels, dan struktural setara harus mampu menahan kekuatan minimal 150 pounds/68 Kg/0,66kN yang diterapkan dalam arah ke bawah atau ke luar pada titik manapun.Sepanjang midrail 29 CFR 1926.502 (b) (5).

Jaring pengaman biasanya terbuat dari rope mesh/ tali mesh dirancang untuk menangkap pekerja jika jatuh. Bukaan mesh tidak lebih dari 36 inci persegi. Jaring pengaman harus ditempatkan 30 feet (9.1 meter) atau kurang dibawah working platform dan cukup kuat untuk menangkap pekerja yang jatuh. akan tetapi jika jaring tersebut belum disertifikasi, maka uji dengan menjatuhkan sekantong pasir dengan berat sekitar 400 pounds (181,44 kg/1.7kN) dari 30 inches/0.76 meter dari working platform. OSHA mengharuskan Anda untuk memeriksa jaring setidaknya setiap minggu sekali.

Jaring pengaman dirancang untuk meregangkan secara progresif dan menyerap energi jatuhnya, sehingga orang yang terjatuh cenderung tidak terluka. Semakin tinggi jatuhnya, semakin besar dampaknya; Jadi defleksi jaring pengaman juga harus lebih besar dimana jaring pengaman harus bisa menyerap seluruh energi dari dampak jatuh hingga tinggi jatuh maksimum. Untuk pemilihan safety net saya merekomendasikan mengacu kepada BS EN 1263-2:2014 dimana klasifikasi jaring pengaman dibagi menjadi 4 kelas :
  • Kelas A1 (Kapasitas penyerapan energi 2.3 kJ dgn ukuran mesh 60 mm),
  • Kelas A2 (Kapasitas penyerapan energi 2.3 kJ dgn ukuran mesh 100 mm)
  • Kelas B1 (Kapasitas penyerapan energi 4.4 kJ dgn ukuran mesh 60 mm),
  • Kelas B1 (Kapasitas penyerapan energi 4.4 kJ dgn ukuran mesh 100 mm)

Kedua kelas jaring A1 dan A2 cocok untuk jaring pengaman sistem. Jaring Kelas A2 paling umum digunakan karena ukuran mesh lebih besar dan lebih ringan
Tali Mesh harus dibuat dari setidaknya tiga helai yang terpisah, dikepang sehingga tidak bisa terurai. Tali tepi adalah tali kontinyu yang melewati setiap jala di sekeliling tepi pengaman. Ini harus memiliki kekuatan tarik minimum 30kN, Tali pengikat mengikatkan jaring pengaman ke elemen struktur dan / atau titik jangkar pada struktur yang terjaring. Mereka harus memiliki kekuatan tarik minimum 30kN, Tali kopling  harus memiliki kekuatan tarik minimum 7.5kN dan semua diuji menurut BS EN 1263-1

Semua jaring pengaman harus memiliki label yang menunjukkan: Nama produsen dan kode artikel, tanggal pembuatan, kelas dan ukuran, ukuran mesh dan konfigurasi, nomor seri (ID), kapasitas penyerapan energi minimum dan Label harus melekat secara permanen ke jaring dan terbaca.

BS EN 1263-2 hanya berlaku untuk jaring pengaman di atas 35 meter persegi dan di mana sisi terpendeknya setidaknya 5,0 metres. Jika ketinggian jatuh lebih dari 2,0 meter, jaring pengaman harus: lebih besar dari 35 meter persegi, memiliki sisi terpendek paling sedikit 5.0 Meter, dan memiliki jarak tempuh maksimum 2,5 meter.

Jaga agar ketinggian jatuh serendah mungkin dengan memasang jaring pengaman sedekat mungkin di bawah platform kerja. Bila memungkinkan, memasang jaring tidak lebih dari 2,0 meter di bawah platform kerja. Perhatikan bahwa BS EN 1263-2 memungkinkan ketinggian jatuh maksimum 6.0 meter namun hal ini hanya berlaku untuk jaring yang lebih dari 35 meter persegi

Personal fall arrest systems memberikan perlindungan jatuh. Pekerja memakai body harness yang terhubung dengan  lifeline/tali pengikat ke fixed anchor. anchor harus mampu menahan kekuatan 5000 pounds (2268 kg/ 22.2 kN) dan lifeline harus terbuat dari webbing atau memiliki inti kawat jika bisa bersentuhan dengan ujung yang tajam. Sistem penangkapan jatuh ini dirancang untuk beraksi pada saat seorang pekerja jatuh 6 feet/ 1.8 meter dan sebelum kontak dengan tingkat yang lebih rendah.

Ketika anda memilih untuk menggunakan Personal fall arrest systems  sebagai alat perlindungan pekerja, maka :
  • Batas maksimal kekuatan penangkapan pada seorang pekerja menjadi 1,800 pounds/816,47 Kg/8,00 kN  29 CFR1926.502(d)(16)(ii)
  • Terikat kuat agar pekerja tidak jatuh bebas lebih dari 6 kaki / 1,8 meter atau tidak menyentuh tingkat yang lebih rendah. 29 CFR 926.502 (d) (16) (iii).

Sistem pencegahan jatuh sekunder harus digunakan saat sistem primer tidak praktis. OSHA mengizinkan sistem yang dipantau berikut, yang lebih bergantung pada keterlibatan pekerja dan kurangnya engineering control, ketika pagar pembatas, jaring, atau personal fall arrest systems tidak praktis:
  1. (Controlled access zones) Zona akses terkontrol adalah area dimana pekerjaan tertentu dapat dilakukan tanpa pagar pembatas, jaring pengaman, atau sistem penangkapan jatuhnya pribadi. Seperti namanya, area ini harus terlarang bagi semua kecuali pekerja yang diberi wewenang khusus. Garis tali, kawat, atau pita meluncur dari zona ini. Garis harus paling tidak 6 feet/ 1.8 meter dari tepi dan terhubung ke sistem pagar pembatas atau dinding pada setiap ujungnya.
  2. Safety monitoring adalah bentuk lain dari perlindungan jatuh yang diizinkan oleh OSHA ketika tiga metode perlindungan primer tidak praktis atau akan menciptakan bahaya yang lebih besar daripada yang akan dicegahnya. Pemantauan keselamatan menempatkan orang yang terlatih dengan pekerja di permukaan yang tinggi. Tugas orang ini adalah mencari bahaya  dan memperingatkan pekerja saat mereka mendekati bahaya.
  3. Warning line systems melibatkan penggunaan tali, kawat, atau penghalang rantai yang mengingatkan pekerja pada sisi atau tepi atap yang tidak terlindungi. Garis peringatan harus paling tidak 6 feet/ 1.8 meter dari tepi atap dan mengelilingi semua sisi area kerja atap. OSHA mengatakan, bagaimanapun, bahwa garis peringatan saja tidak cukup. Mereka harus selalu digunakan dengan pemantauan keselamatan atau satu atau lebih dari tiga alat utama perlindungan jatuh.
  4. (Hole covers) Lubang penutup harus digunakan untuk mencegah pekerja jatuh melalui lubang seperti di lantai atau atap. Penutup harus diberi kode warna dan / atau diberi label ("lubang" atau "penutup") sehingga pekerja tahu ada bahaya. Lubang penutup harus diamankan agar tidak bergerak tanpa sengaja, dan mereka harus dapat mendukung 2 x berat pekerja, peralatan, dan bahan yang dapat ditempatkan pada mereka pada satu waktu.
Bersambung di Tulisan ke 3, Insya Allah
Jangan Lupa di subscribe & follow ych rekan-rekan

Andry Kurniawan SKM.,MKKK"Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ Safety not only about knowledge and how to manage risk it’s about needed because safety is everybody business

Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme.

1 komentar:

Check This Out (2)

Check This Out (3)