Check This Out

Check This Out Bro & Sis

Kamis, 14 Mei 2015

Proses Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


1. Konteks Manajemen
Manajemen adalah suatu proses kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen adalah suatu kegiatan yang pelaksanaannya adalah “managing” atau pengelolaan, sedangkan pelaksananya disebut “manager” atau pengelola (Terry, Rue, 1999). Manajemen merupakan suatu bentuk kerja dimana ketika manajer melakukan pekerjaannya, harus melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Dimana fungsi manajemen terdiri dari Planing (Perencanaan), Organizing (Mengorganisasikan),Staffing (Penempatan Staf), Motivating (Motivasi) dan Controlling (Pengendalian)

2. Proses Manajemen
Proses adalah cara sistematik yang sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan. Manajemen dianggap sebagai suatu proses untuk menekankan bahwa semua manajer, tidak peduli bakat atau keterampilan tertentu mereka, terlibat dalam aktivitas yang saling terkait untuk mencapai sasaran yang mereka inginkan.Proses manajemen diuraikan menjadi empat aktivitas manajemen yang utama, yaitu (Stoner et al, 1996) Planing (Perencanaan), Organizing (Mengorganisasikan), Leading (Memimpin) and ontrolling (Pengendalian).


3. Proses Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menurut Health and Safety Executive (2013), proses manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dapat dijabarkan ke dalam 4 tahapan utama yaitu:
  1. Perencanaan (Plan), Manajemen harus menetapkan arah manajemen K3 yang efektif dengan menetapkan kebijakan K3 yang menjadi bagian integral dari budaya organisasi sebagai nilai-nilai dan standar kinerja. Semua tingkatan manajemen harus memimpin dalam menjamin komunikasi tugas dan manfaat K3 pada seluruh organisasi.Manajemen puncak harus mengembangkan kebijakan untuk menghindari masalah K3 dan harus merespon dengan cepat apabila muncul kesulitan atau risiko yang baru;dan pekerja lainnya harus memastikan bahwa K3 ditangani dengan benar dan tepat.
  2. Pelaksanaan (Do), Pelaksanaan K3 akan bergantung pada sistem manajemen yang efektif untuk memastikan, sejauh mana K3 yang wajar dapat dilaksanakan pada karyawan, pelanggan dan anggota masyarakat. Organisasi harus bertujuan untuk melindungi orang-orang dengan memperkenalkan sistem manajemen dan tindakan yang menjamin bahwa risiko ditangani dengan bijaksana, bertanggung jawab dan proporsional. Manajemen harus mempertimbangkan keterlibatan K3 pada proses kerja yang baru, praktek kerja baru atau pegawai baru, serta menyediakan sumber daya yang memadai untuk melaksanakan tugas dan mencari masukan bila diperlukan. Keputusan rapat manajemen harus dibuat dalam konteks kebijakan K3 organisasi dengan memasukkan rancangan K3 ketika mengimplementasikan perubahan
  3. Pemeriksaan (Check), Pemantauan dan pelaporan merupakan bagian penting dari budaya K3. Sistem manajemen harus memungkinkan manajemen menerima laporan khusus (misalnya insiden) dan laporan rutin terhadap kinerja K3. Informasi K3 sehari-hari banyak yang perlu dilaporkan hanya pada saat review formal. Akan tetapi sistem pemantauan yang kuat dapat memastikan bahwa review formal dapat berjalan sesuai rencana dan bahwa peristiwa tang sesuai dengan keadaan sementara disampaikan pada perhatian manajemen. Dalam pelaksanaannya manajemen harus memastikan bahwa telah dilakukan :
    • Pelaporan infomasi kemajuan program K3 dan data insiden yangterjadi;
    • Audit berkala terhadap efektivitas struktur manajemen dan kontrol risiko K3 yang dilakukan; 
    • Pelaporan perubahan prosedur baru, proses kerja, atau kegagalan K3 utama dilakukan secepatnya ke manajemen;
    • Prosedur penerapan perubahan dan persyaratan hukum yang baru untuk mempertimbangkan perkembangan eksternal lainnya.
  4. Tindakan (Action), 
    Sebuah tinjauan ruang rapat formal kinerja K3 sangat penting untuk dilakukan. Hal ini membantu manajemen untuk menentukan apakah prinsip-prinsip penting K3, kepemimpinan yang kuat dan aktif, keterlibatan pekerja, serta penilaian dan review, telah tertanam dalam organisasi. Hal ini akan memberitahu keefektifan sistem dalam dalam mengelola risiko dan melindungi orang. Manajemen harus melakukan peninjauan ulang K3 setidaknya sekali setahun. Tinjauan Proses harus:
    • Memeriksa apakah kebijakan K3 mencerminkan prioritas saat ini, rencana dan target organisasi;
    • Memeriksa apakah manajemen risiko dan sistem K3 lainnya telah secara efektif dilaporkan ke manajemen;
    • Laporan kekurangan K3 dan efek dari keputusan semua pengurus dan manajemen yang sesuai;
    • Memutuskan tindakan untuk mengatasi setiap kelemahan dan sistem untuk memonitor pelaksanaannya;
    • Mempertimbangkan ulasan langsung dengan fokus pada kelemahan utama atau kejadian peristiwa.
Secara keseluruhan proses manajemen K3 yang dijelaskan di atas dapat di sajikan dalam gambar matriks proses berikut:

Gambar Matriks Proses manajemen K3 
(Health and Safety Executive, 2013)

Prinsip-prinsip penting dalam memimpin proses manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah sbb. (Health and Safety Executive, 2013):
  1. Kepemimpinan yang aktif dan kuat dari atas meliputi Komitmen yang aktif dan terlihat dari manajemen dan membangun sistem komunikasi yang efektif ke bawah dari struktur manajemen serta Integrasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan keputusan bisnis yang baik.
  2. Keterlibatan pekerja meliputi tenaga kerja terlibat dalam peningkatan dan pencapaian kondisi yang selamat dan sehat,Komunikasi ke atas yang efektif dan memberikan pelatihan berkualitas tinggi.
  3. Penilaian dan review meliputi mengidentifikasi dan mengelola risiko keselamatan dan kesehatan, mencari tahu dan mengikuti nasihat yang kompeten dan melakukan pemantauan, pelaporan dan peninjauan ulang kinerja.
Keselamatan dan kesehatan merupakan bagian integral dari kesuksesan. Manajemen yang tidak menunjukkan kepemimpinan pada K3 akan gagal dalam tugas mereka sebagai pengarah, kewajiban moral, serta merusak organisasi mereka. K3 merupakan bagian mendasar dari bisnis. Manajemen membutuhkan seseorang dengan semangat dan energi untuk memastikan K3 tetap merupakan inti dari organisasi. Suatu organisasi tidak akan mampu mencapai standar tertinggi manajemen K3 tanpa keterlibatan aktif menajer. Sikap terhadap K3 ditentukan oleh pimpinan, bukan ukuran organisasi (Health and Safety Executive, 2013).

Semoga Bermanfaat & Terima Kasih
Andry Kurniawan Amd SKM (MKKK) "Coming together is a beginning, Keeping together is progress., Working together is success“ Safety not only about knowledge and how to manage risk it’s about needed because safety is everybody business", More information : Andryzsafe@yahoo.com/Andryzsafety@gmail.com/andry.kurniawan@halliburton.com
Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya. budayakan menulis karya ilmiah tanpa plagiarisme

2 komentar:

  1. Thank you Bang Andry artikelnya sangat menarik.
    Yang paling suka adalah Bagaimana penjelasan di we ini sangat gamblang bahkan bagi yang awam

    Keep up the excellent work..

    Main main juga di web web project saya ya..
    Hatur Nuhun..

    LK



    LSP Transafe
    Training for Trainer Sertifikasi BNSP - Transwish Indonesia
    Safety Training Indonesia - Transafe Indonesia
    Sea Survival BNSP
    HUET BNSP

    BalasHapus
  2. Sangat bermanfaat sekali informasinya, semakin menambah pengetahuan dan semakin meningkatkan sikap yang menjunjung K3 saat bekerja.

    Boleh kunjungi web kami di https://www.katiga.id/course/pelatihan-k3-ahli-k3-umum-sertifikasi-kemnaker-2019/

    Terima kasih dan salam safety

    BalasHapus

Check This Out (2)

Check This Out (3)